"Dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tau"-pepatah Pepatah lama yang tiba-tiba teringat kembali. Tidak ada seorang ahli pun atau siapapun yang benar-benar mengetahui dangkal atau kedalaman hati setiap orang, kecuali kita sendiri. Maka ada batasan dimana kedalaman hati bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan atau membahayakan.
mengkonsepsikan hati sebagai entitas metafisik universal yang terkandung di dalamnya tingkatan-tingkatan batin (maqa>ma >t al-qalb), yaitu: s }adr, qalb, fu’a >d, dan lubb. Pemetaan
budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya. Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. mempunyai hati yang sulit ditebak. Namun, siapa sangka kalau Allah bisa dengan mudahnya membolak-balikkan hati manusia tersebut. Melansir detik.com , diriwayatkan dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, suatu ketika Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad saw .
Karena kita memang harus sama-sama berupaya sungguh-sungguh supaya bisa saling memahami satu sama lain. Tulisan kutipan dari drakor Because This Is My First Life segini dulu. Ini baru bahas 2 kutipan, padahal ada banyak sekali kutipan lain dari drama yang satu ini. Kapan-kapan kalau ingat, saya bahas lagi, kalau nggak nonton sendiri saja dan
“Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa yang tahu?” Menurut Anda, apakah yang harus di jaga dalam hidup ini? Ada orang yang mengatakan : pikiranlah yang harus di jaga. Kemudian ada yang mengatakan harta dan ada juga yang mengatakan Kesehatan. Semuanya itu baik dan penting untuk di jaga.
Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa yang tahu. Peribahasa tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan manusia yang dianggap sulit dimengerti karena mungkin lain di mulut, lain di hati. Terlebih, mungkin sukar bagi kamu untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak. Artinya, hati dapat dilihat sebagai berisi seluruh pikiran, perasaan, dan kehendak atau keinginan seseorang. Secara manusia mungkin benar ungkapan berbunyi, “dalamnya hati manusia, siapa yang tahu,” tetapi melalui penulis Yeremia kali ini kita tahu dan yakin bahwa Allah mengetahui bahkan mengenal hati setiap kita, bahkan hati setiap manusia. Pasal Pertama Gurindam 12. 1. “Barang siapa tiada memegang agama. Artinya setiap manusia haruslah memiliki agama sebab agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya. 2. “Barang siapa mengenal yang empat. Artinya dalam mencapai akan kesempurnaan dalam menjalani hidup