🐻 Ayat Alquran Tentang Energi Listrik

Realitanya tindakan hukum tidak serta merta membuat semau dukun santet langsung terjerat hukum, karena ada kausal-kausal lain yang membuat sang dukun tersebut bisa dihukum penjara. Berikut adalah bunyi pasal 252 tentang teluh, tenung, atau santet. Pasal 252. Ayat 1. RKUHP mengatur pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Salah satu unsur alam raya yang menjadi hajat hidup manusia adalah energi. Manusia tak akan bisa hidup tanpa energi. Ayat-ayat Al Quran dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum bahwa Al Quran juga tidak lepas dari pembahsan mengenai energi. Lewat ayat-ayat Al Quran berikut ini, kita akan tahu apa pentingnya energi terutama energi yang dibahas berkaitan dengan energi terbarukan. Energi Panas Bumi “Ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” QS. al-Mu’min 72 “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas.” QS. al-Hijr 27 “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” QS. ar-Rahman 15 “Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dengan kayu? Kamukah yang menumbuhkan kayu itu atau Kami yang menumbuhkan?” QS. al-Waqi’ah 71-72 Energi Surya “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” QS. asy-Syams 1 “Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. an-Nur 24 35 “Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” QS. an-Nuh [71] 16 “Dia lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak, Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” QS. Yunus [10] 5 Energi Angin “Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” QS. Fathir 9 “Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” QS. ar-Rum 48 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya mudah-mudahn kamu bersyukur.” QS. ar-Rum 46 “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, berlayar di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawanya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan apabila gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung bahaya, maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. Mereka berkata Sungguh jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’ QS. Yunus [10] 22 Energi Bunyi “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” QS. Hud 67 Energi Air “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”QS. az-Zumar 21 “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman.” QS. al-Anbiya` [21] 30 “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya, Ia memancarkan darinya airnya dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhanya.” QS. an-Nazi’at [79] 30-31 Energi Mekanik “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” QS. Maryam 25 Energi Kinetik “Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.” QS. Abasa 34 Energi Potensial “Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.” QS. al-A’raf 107 “Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan api dari kayu itu.” QS. Yasin 80 Energi Kimia “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” QS. Quraisy 4 Energi Radiasi “Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari sebelah timur dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari itu.” QS. al-Kahfi 90 “Dia lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” QS. Yunus 5 “Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? yaitu bintang yang cahayanya menembus.” QS. at-Thariq 1-3 Isu lingkungan sangat sentral dalam Alquran dalam beberapa suratnya terdapat ayat-ayat yang membahas lingkungan,” kata Bambang dalam rakernas dan gialog kerakyatan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah di Malang, Sabtu. Pada rakernas itu Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menyampaikan pidato kunci tentang LAGI PROMO Rice Cooker Miyako terlaris Mandung Tetak So Good Nasi Kuning Tumpeng Kemeja Flanel Impor Lelaki Celana Panjang Kulot Wanita Ganjal Impor Korea Pelancar BAB Jangan heran kalau ada yang menayakan ayat Alquran tentang listrik. Secara kata, memang enggak akan ditemukan istilah Bahasa Arab nan artinya listrik dalam Al Alquran. Sekadar atom-unsur yang memang mengandung listrik, sudah termasktub dalam Al Alquran, semisal pembukaan petir, cahaya, kilat, halilintar dan sebagainya. Listrik yaitu kombinasi fenomena bodi yang berkaitan dengan keberadaan dan revolusi muatan listrik. Setrum menyebabkan heterogen macam surat berharga sebagai halnya petir, listrik statis, induksi elektromagnetik, dan arus listrik. Kehadiran setrum juga dapat menghasilkan dan menerima radiasi elektromagnetik sebagai halnya gelombang radio. Sreg artikel kali ini kita akan menggunjingkan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan kelistrikan, seperti kilauan, petir, petir, guntur, petir dan awan. Inilah sejumlah ayat Al Alquran yang dimaksud menurut Al-Baqarah 19 maupun begitu juga orang-anak adam yang ditimpa hujan abu deras mulai sejak langit disertai gelap katup, guruh dan kilat; mereka menambal telinganya dengan momongan jarinya, karena mendengar suara petir,sebab takut akan antap. Dan Yang mahakuasa meliputi individu-cucu adam yang kafir. Al-Baqarah 20 Dempet-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Sebentar-sebentar kurat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila palsu menjangkiti mereka, mereka cak jongkok. Jikalau Tuhan menuntut, niscaya Sira menghapuskan rungu dan rukyah mereka. Sesungguhnya Yang mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu. Al-Baqarah 55 Dan ingatlah, ketika kamu berbicara “Hai Musa, kami bukan akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Yang mahakuasa dengan terang, karena itu ia disambar halilintar, medium engkau menyaksikannya”. Al-Baqarah 164 Sebenarnya n domestik penciptaan langit dan manjapada, ubah bergantinya lilin batik dan siang, sampan yang berlayar di laut membawa apa yang berguna lakukan manusia, dan segala apa nan Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati sangar-nya dan Anda sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat isyarat keesaan dan kebesaran Almalik lakukan kabilah yang merenungkan. An-Nuur 35 اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Allah Pemberi kilauan kepada langit dan bumi. Bak cahaya Allah, merupakan seperti sebuah liang yang tak tembus, nan di dalamnya cak semau pelita raksasa. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang nan berlampu seperti mutiara, yang dinyalakan dengan petro dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon oliva yang bertaruk tidak di sisi timur sesuatu dan bukan juga di sebelah baratnya, nan minyaknya belaka hampir-sanding menerangi, sungguhpun tidak disentuh api. Sinar di atas pendar berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-andai cak bagi manusia, dan Allah Maha Memaklumi segala apa sesuatu. Penjelasan An-Nuur 35 Penjelasan ayat di atas menurut Yang mahakuasa mengumpamakan “kilauan”-Nya dengan sesuatu yang bukan sama dengan cahaya nan diketahui pada saat ayat ini diturunkan. Dapat diilustrasikan bahwa bola lampu ini sebagaimana sebuah yang tidak transparan nan didalamnya terwalak lampu, nan mana lampu ini berada di internal kaca. Hal ini menandakan bahwa ceruknya terbuat dari beling, yang mewujudkan tampilan kaca ini seperti bintang yang terang di langit. Bola lampu itu sendiri digambarkan berkobar maka dari itu minyak nan berbunga dari tanaman yang diberkati, yaitu pohon oliva, yang minyaknya bernas mendamari meskipun tidak tersentuh jago merah. Bagaimana menurut kita, di tahun kini sekiranya kita mendengar ada gorong-gorong, cekungan, ceruk berbunga kaca yang bukan ada celahnya nan di dalamnya ada cahaya yang kobar lampu tidak menggunakan api seperti lampu lampion nan digunakan di zaman dulu. Dan kecerahan cerah itu membuat “kaca” seperti bintang yang cemerlang? Pasti jawabannya adalah keseleo satu invensi terbesar privat rekaman manusia yaitu rakitan lampu listrik. Abad ke-19 merupakan abad dimana mantra kelistrikan berkembang pesat. Dimulai dengan ditemukannya baterai oleh Alessandro Volta, hingga akhirnya penemuan bola lampu listrik purwa makanya Thomas Alfa Edison. Bohlam ini menyinar dengan memanaskan pelat filamen ke master tinggi dan akhirnya bersinar. Pemanasan ini dilakukan dengan menunggangi arus listrik melalui dawai yang dihubungkan ke lampu. Bola lampu tidak menggunakan patra dan api, tetapi menunggangi filamen dan elektrik andai pengganti patra dan api, dimana filamen ketika diberi energi bisa berpijar. Listrik ini seorang dibentuk oleh perigi tak yaitu baterai maupun mata air elektrik lainnya. Dikatakan bahwa pelita itu dinyalakan dari minyak tumbuhan zaitun khusus. Cak kenapa Allah membandingkannya dengan pohon oliva? Karena pada zaman silam, khususnya di Arabia dan Mediterania, minyak zaitun digunakan laksana bahan bakar pelita. Cuma lebih jauh Allah menyatakan bahwa tumbuhan zaitun sebagai mata air “petro” ini bukanlah pohon oliva halal, melainkan tumbuhan khusus nan mampu menghasilkan minyak nan berlimpah menyala tanpa api. Seperti kilauan, lonjakan itu sendiri mewah memberikan cahaya terang, tapi tidak lama. Untuk menciptakan menjadikan setrum memberikan kilat yang panjang, maka diperlukan media enggak yaitu filament, dimana listrik disini berfungsi untuk memanaskan filament sehingga akhirnya filament tersebut bersinar. “Petro” di sini dikatakan sebagai “bukan timur atau barat”. Beberapa juru tafsir mengatakan bahwa maksudnya menunjukkan bahwa pohon oliva di sini merupakan pohon yang tidak resmi, pokok kayu eksklusif nan tidak merecup di timur ataupun di barat. Hal ini menandakan bahwa pokok kayu tersebut bukanlah tumbuhan zaitun secara bodi, melainkan perumpamaan suatu bentuk sumber energi nan akan menghasilkan “minyak” yang adalah huruf angka dari energi itu sendiri. Elektrik koteng yang merupakan keseleo suatu bentuk energi yang bersirkulasi dari kutub konkret ke kutub negatif cak acap dikaitkan dengan magnet yang memiliki rival utara dan selatan. Bukan timur dan lain barat. Dan energi setrum hampir menyala seperti panah, dan akan terus menunukan jika disalurkan ke media bukan yaitu filamen yang akan berpijar bila dipanaskan dengan energi listrik yang berubah menjadi energi seksi, yang dalam ayat ini dilambangkan dengan “minyak”, menggunakan sebuah istilah metafora yang dapat masin lidah sreg saat ayat ini diturunkan dan enggak bertentangan dengan ilmu keterangan yang akan membuktikannya di kemudian hari. Lebih lanjur, perlu dicatat bahwa “bukan timur ataupun barat” juga dapat diartikan sebagai “tidak memiliki tempat cak bagi berdiri dan tak memiliki panggung bagi terbenam” dalam kaitannya dengan “bohlam”. Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa “pokok kayu zaitun” laksana sumber energi menghasilkan “sesuatu” yang boleh memberi cahaya, belaka “sesuatu” itu bukan muncul atau terbenam. Karuan hanya elektrik sebagai pelecok suatu bentuk energi sebagaimana dijelaskan privat hukum kekekalan energi, tidak bisa diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat diubah dari dan ke rang energi lain. Dalam kaitannya dengan bohlam, listrik diubah menjadi energi sensual sehingga makmur memanaskan filamen yang mengubah energi panas menjadi energi kilap. Menurut teori “relativitas umum”, kelanggengan energi ini relatif dan sememangnya tidak dapat diubah karena kurva umum “manifold” uang waktu yang tidak punya simetri bagi penerjemahan alias distribusi. Terbit sudut pandang religius, tentunya segala apa bentuk energi puas awalnya diciptakan oleh Allah dan dapat dimusnahkan jika Allah memaui. Oleh karena itu kerumahtanggaan menyebutkan energi nan dihasilkan oleh “sumber energi” atau “pohon oliva tersendiri” menggunakan istilah “bukan timur maupun barat”, yang artinya awal diciptakan, dan satu saat dapat dimusnahkan, belaka di paruh dari proses tersebut, tidak boleh diciptakan dan dimusnahkan oleh manusia, tetapi bisa diubah pecah dan ke rangka energi lain. An-Nuur 43 Tidaklah kamu mengintai bahwa Allah memelopori awan, kemudian mengumpulkan antara putaran-bagiannya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan angin keluar berpunca celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butir-butiran es dari langit, adalah mulai sejak gumpalan-gumpalan awan seperti mana gunung-dolok, maka ditimpakan-Nya granula-butiran es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kirana kilat awan itu nyaris-nyaris menyabarkan rukyah. Fushshilat 13 Jikalau mereka berpaling maka katakanlah “Aku telah memperingatkan ia dengan petir, seperti mana petir yang merayapi kaum Aad dan Tsamud.” Fushshilat 17 Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka sudah Kami beri petunjuk semata-mata mereka lebih menyukai buta kesesatan daripada ilham, maka mereka disambar petir aniaya nan ki memberaki disebabkan apa yang mutakadim mereka kerjakan. An-Nisaa’ 153 Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu mengedrop kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah mempersunting kepada Musa yang lebih besar berpunca itu. Mereka berbicara “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah ijil, pasca- datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, adv amat Kami ma’afkan mereka dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa warta yang nyata. Adz-Dzaariyaat 44 Maka mereka bermain angkuh terhadap perintah Tuhannya, adv amat mereka disambar petir dan mereka melihatnya. Ar-Ra’d 12 Dia-lah Tuhan nan memperlihatkan sinar kepadamu untuk menimbulkan kengerian dan intensi, dan Sira mengadakan awan mendung. Ar-Ra’d 13 Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Almalik, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Tuhan membedakan halilintar, terlampau menimpakannya kepada bisa jadi yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-perjuangan akan halnya Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. Ar-Ruum 24 Dan di antara pertanda pengaturan-Nya, Dia menunjuk-nunjukkan kepadamu kilat buat menimbulkan ketakutan dan maksud, dan Anda meletakkan hujan abu berasal langit, silam menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu sopan-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum nan mempergunakan akalnya. Ar-Ruum 48 Allah, Dialah yang utus angin, lampau kilangangin kincir itu menggagas peledak dan Allah membentangkannya di langit menurut nan dikehendaki-Nya, dan menjadikannya berbongkah-bongkah; lampau kamu tatap hujan abu keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun tentang hamba-hamba-Nya nan dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Faathir 9 Dan Allah, Dialah Nan mengirimkan kilangangin kincir; lalu angin itu menggagas awan, maka Kami halau mega itu kesuatu kewedanan yang lengang lewat Kami hidupkan mayapada setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. Al-A’raaf 57 Dan Dialah yang meniupkan angin laksana pembawa berita gembira sebelum keikhlasan rahmat-Nya hujan; hingga apabila angin itu telah mengangkut awan mendung, Kami halau ke suatu daerah nan sangar, lampau Kami turunkan hujan angin di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan angin itu pelbagai variasi buah-buahan. Sebagaimana itulah Kami membangkitkan orang-turunan nan telah sunyi, seharusnya ia menjumut kursus. Dengan demikian, Al Alquran lain hanya berkutat masalah agama, tetapi pula menjelaskan hobatan kenyataan yang mengikat ayat al-qur’an yang berhubungan dengan energi atau muatan listrik atau prinsip dasar elektrik, magnet, energi dan lainnya. Penghimpunan, penelaahan, dan analisis teks Al-Quran tentang sumber-sumber energi, energi terbarukan, dan hemat energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, Bab 1, ENERGI DAN KEJADIANNYA MENURUT AL-QUR’AN SERTA DAMPAKNYA PADA PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGIDiajukan untuk memenuhi tugas StrukturMata Kuliah Keterpaduan Islam Dan IPTEK Dosen Dr. Amran Jaenudin Tarbiyah / IPA BIOLOGI-C / VII INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON2010BAB IPENDAHULUANMasalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi inti berat yang ditumbuk oleh partikel misalnya neutron dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uraniumReaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk diserap kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan IIPENGERTIAN ENERGIEnergi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam berbagai macam/jenis, antara lain - energi potensial - energi kinetik/kinetis - energi panas - energi air - energi batu bara - energi minyak bumi - energi listrik - energi matahari - energi angin - energi kimia - energi nuklir - energi gas bumi - energi ombak dan gelombang - energi minyak bumi - energi mekanik/mekanis - energi cahaya - energi listrik - dan lain sebagainyaA. Energi potensial atau Energi DiamEnergi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, dan lain atau persamaan energi potential Ep = Ep = energi potensial m = massa dari benda g = percepatan gravitasi h = tinggi benda dari tanahB. Energi Kinetik atau KinetisEnergi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Rumus atau persamaan energi kinetik Ek = 1/ Ep = energi kinetik m = massa dari benda v = kecepatan dari benda v^2 = v pangkat 2C. Hukum Kekekalan Energi" Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan " Jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara atau persamaan mekanik berhubungan dengan hukum kekekalan energi Em = Ep + Ekketerangan Em = energi mekanik Ep = energi kinetik Ek = energi kineticSekilas Tentang ListrikDi abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah generator, generator mengubah energi mekanis gerak menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam sutu rangkaian akan membangkitkan medan listrik elektro magnetik sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrikPenemu Listrik dan Bola LampuDalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday lahir tahun 1791 M, yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday ditemukan tahun 1831 M.Listrik dalam Al-Qur'an Surat An Nur ayat 35Al-Qur'an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun sejarah, ternyata Al-Qur'an juga berbicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini listrik seperti surat An Nur ayat 35, yang artinya "Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara,…"Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, ketika lampu dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya. Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam kaca. Efek cahaya itu akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti sebuah bintang yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini menuliskan perumpamaan sebuah selanjutnya "… yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya diatas cahaya, …" Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat "… yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat …", apabila kita memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan barat, bukankah ini berarti utara dan selatan, utara dan selatan adalah kutub magnet, magnet elektro magnetik berguna sebagai pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrikDalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub yang berbeda dihubungkan akan menimbulkan percikan "… minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api…". Menurut penulis ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan, sesuai dengan kelanjutan ayat tersebut"…Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."Pembangkit Listrik Tenaga NuklirEnergi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir PLTN.Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan pressurized water reactor/PWR yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas heat exchanger. Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam menjaga agar air di dalam reaktor yang berada pada suhu 300oC tidak mendidih air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm, air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air era kemajuan ilmu pengetahuan di dunia islam antara abad VII sampai XII M, para ilmuan muslim sempat meneliti materi terkecil seperti yang diistilahkan dengan “dzarrah” di dalam Al Qur’an. Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar “dzarrah” pun niscaya dia akan melihat balasannya. QS 99 Az Zalzalah 7 Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar “dzarrah” pun, niscaya dia akan melihat balasannyaQS 99 Az zalzalah 8 Dan tidak luput dari pengetahua Tuhanmu biarpun sebesar “ dzarrah” di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak lebih besar pula dari itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata Lauhful Mahfudz. QS 10 Yunus 61 Tidak ada tersembunyi dari pada-Nya sebesar “dzarrah” pun yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata lauh Mahfudz.QS 34 Saba 3 Para ilmuan yang giat mengadakan penelitian tentang dzarrah antara lain, Abu Bakr Ar-Razi 846-930 M yang mengemukakan dalam bukunya Ar Raddu Alal’ Maswa’I bahwa jauhar fard zat tunggal atau dzarrah itu terdiri dari beberapa bagian yang tidak dapat dibagi lagi atau dari Asy Syahristani dalam bukunya Nahayatul Aqdam Fi’ilmil Kalami menyebutkan, “ Jika benda yang terurai itu bertolak belakang, pasti mengandung bagian yang berkesudahan dari beberapa bagian itu yang tidak dapat terbagi lagi. Belakangan diketahui bahwa atom bukan bagian terkecil dari suatu materi karena masih bisa dipecah, memiliki inti yang terdiri dari proton yang bermuatan positif, neutron yang bermuatan netral dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan Hahn dari Jerman pada tahun 1938 membuktikan bahwa atom dapat dipecah, bahkan pada tahun 1968 para ilmuan menemukan material yang lebih kecil dari atom yakni quark 1 dan muon 2 . Dengan demikian asumsi awal para ilmuan bahwa “atom” yang disebutkan oleh Demokritos bukanlah “dzarrah” seperi yang disebutkan dalam Al Qur’an sebab atom masih memiliki bagian-bagian yang lebih kecil. Penelitian tentang kandungan energi dalam materi telah dikemukakan oleh Farid Bin Al’ Athar yang menyebutkan, “Apabila anda membelah dzarrah, pasti anda akan menemukan di dalamnya suatu matahari”. Di samping itu beliau juga mengatakan, “Sesungguhnya dzarrah itu adalah materi yang selalu bergerak dan menggelembung”.Ilmu pengetahuan di dunia islam mengalami kemunduran ketika kekuasaan islam pecah secara politis pasca Perang salib dan runtuhnya Granada Spanyol muslim sebagai salah satu tumpuan pengembangan ilmu di Eropa pada tahun 1492 M. namun demikian masih ada ilmuan muslim yang giat mengadakan penelitian tentang atom, di antaranya Sayid Ahmad Hatif Al Asfahani wafat 1784 yang membenarkan teori Farid Al Athar bahwa, Pada dzarrah, terkandung energi dan jika itu dibelah maka akan menghasilkan “ matahari”. Terdapat pula ilmuan myuslim bernama Dr. ali Mustafa Musyarrafah lahir abad XVIII yang telah membahas atom dan bom atom dalam bukunya, Adz Zarratul Walqara Biluzzariyyat zarrah dan bom atom. Daftar buku yang dikarang oleh para ilmuan muslim yang membahas tentang atom antara lain,1. Al Isyarat indikator dan An Najat keselamatan oleh Ibnu sina Averroes2. Ar Raddu alal’ Masma’I oleh Ar Razy3. Nahayatul Aqdam, fi ilmil Kalami oleh Asy Kitabul Hairin oleh Ibnu Kitabul Intishar oleh Abil Husain Bin Abdul Rahim Bin MuhammadKeyakinan bahwa di dalam materi terkandung energi semakin kuat ketika pada tahun 1905, Albert Einstein mengumumkan persamaan E = mc2 yang mengungkapkan bahwa massa zat mengandung energi dalam jumlah besar. Sekali saja struktur itu “diguncang’ maka energi tersebut akan mengesampingkan keilmuwan para penemu dan pencipta listrik dan bola lampu di atas, penulis berpendapat secara teori prinsip dasar listrik dan teori dasar tentang bola lampu telah ditulis dalam Al-Qur'an terlebih dahulu bila dibandingkan dengan temuan–temuan para ilmuwan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan mereka mengambil ayat-ayat Al-Qur'an sebagai bahan referensi dalam menciptakan temuan mereka, mengingat Al-Qur'an telah diterjemahkan ke bahasa asing latin kira-kira tahun 1135 M, tahun 1647 M Alexander Ross menterjemahkan kedalam bahasa Inggris menterjemahkan dari bahasa Prancis dan tahun 1734 oleh George Sale, tahun 1812 terjemahan George Sale di terbitkan di London dalam edisi baru 2 jilid, disebutkan terjemahan George Sale tersebut bersumber dari bahasa bila di bandingkan dengan tahun ayat in diturunkan, ayat ini adalah ayat Madaniyah, Rasulullah hijrah tahun 1 H / tahun 622 M, jauh sebelum para ilmuwan tersebut lahir. Sumber Al-Qur'an dan terjemahannya , Kerajaan Saudi Arabia. Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekhilafan dalam menafsirkan ayat di atas, yang agak berbeda dengan penafsiran ahli-ahli tafsir. Friday 7 Muharram 1444 / 05 August 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Kabar Ramadhan; Puasa Nabi; Tips Puasa

Kalao kita ketahui listrik itu sudah ada sejak zaman dahulu namun manusia belum mengetahui akan danya listrik, kali ini saya akan menulis dengan judul ayat al quran tentang listrik. Pada zaman modern ini listrik sudah menjadi hal yang sangat di utamakan atau di butuhkan manusia tak bisa lepas dengan listrik. listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama kehdiupan sehari hari. listrik yang ada di bumi ini berasal dari berbagai sumber . di hasilkan oleh generator yang akan menghasilkan listrik kemana mana. energi listrik ini berasal dari satu sumber dan di ubah menjadi listrik yang kita gunakan sehari hari. Dari hal tersebut ayat al quran berbicara tentang "LISTRIK", kalo kita ketahui listrik itu sudah ada sejak para nabi ,namun manusia pada zaman dulu belum menemukan listrik, itu karena ilmu dan pengetahuan yang kurang. ALLAH berfirman dalam ayatnya Surat An Nur ayat 35 اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Artinnya“Allah adalah Nur cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya itu, adalah seperti lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita. Pelita itu didalam kaca, dan kaca itu bagaikan bintang yang cemerlang bercahaya-cahaya seperti mutiara. Yang dinyalakah dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, yaitu pohon Zaitun ; yang tidak tumbuh di timur maupun di barat. Yang minyaknya saja hampir-hampir cukup menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahayanya diatas cahaya berlapis-lapis. Allah-lah yang menunjukki kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.dari ayat ini kita tau bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sudah ada sejak dahulu namun manusia belum mengetahuinnya , dan ilmu yang ada di perumpamakan dengan hal hal lain ,hal hal ini yang dapat menjadikan fakta di balik ilmu itu semua. tak hanyya manusia yang dapat memberikan arti penting itu listrik namun al quran sudah berbicara dahulu sebelum listrik itu ada . kalo kita ambil contoh dalam surat an nur ayat 35 lampu itu bercahaya cahaya itu berada di dalam pelita atau kaca ,dan bola lampu itu sudah ada kan tu salah satu fakta surat an nur ayat 35 ayat al quran tentang listrik itu sangat benar tak bisa di ganggu gugat itullah salah satu bukti kekuasaan Alloh SWT. Jadi Al quran tak hannya berbicara masalah ibadah,hukum,iman dan lainnya namun al quran pun berbicara mengenai teknologi dan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini salah satunnya banyak hal yang dapat di galih pada al quran . al quran juga berbicara mengenai teori dasar listrik. sumber di sini

AlQuran juga menerangkan tentang listrik di dalam ayat-ayatnya seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Demikianlah Al-Quran dapat memberikan berbagai macam makna tergantung dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan teknologi apa yang digunakan. IV. KESIMPULAN 1. Listrik telah ada sejak adanya manusia di muka bumi ini.

Konsep Usaha Usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI merupakan kegiatan yang mengerahkan segala tenaga, pikiran untuk mencapai suatu hal yang dituju. Usaha dalam fisika berkaitan dengan adanya perpindahan. Definisi ini lebih spesifik dibandingkan usaha dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dalam ilmu fisika merupakan hasil perkalian dari besar kekuatan gaya F untuk memindahkan suatu benda dikali jarak perpindahan s. Contoh usaha misalnya mengangkat kardus, membuka pintu, mendorong meja. Usaha tersebut menggunakan tenaga manusia maupun alat yang membutuhkan sejumlah energi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat adalah ketika menuju masjid untuk melaksanakan salat jamaah saat hujan tiba. Seseorang harus berjalan kaki terlebih dahulu dari rumah menuju masjid. Pada materi usaha dalam fisika hal tersebut disebut dengan jarak perpindahan s yang harus ditempuh dengan bersusah payah agar walaupun hujan disebut dengan gaya. Kemudian seseorang tersebut menjalankan salat jamaah secara khusyu dan mendapat pahala itulah hasil dari usahanya. Konsep Usaha Dalam Al-Qur’an Konsep usaha dijelaskan dalam QS. An-Najm ayat 39 yang artinya “dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” Tasfir Al-Muyassar tentang QS. Isra’ ayat 19 juga menjelaskan, dan barang siapa mempunyai tujuan beramal shalih untuk mendapat pahala di akhirat yang kekal abadi, dan dia bersungguh-sungguh dalam usaha, taat serta beriman kepada Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang amal shalihnya diterima dan tersimpan bagi mereka di sisi tuhan mereka, dan mereka akan memperoleh balasan atas amal itu. Konsep usaha pada materi fisika dan dijelaskan pada ayat Al-Qur’an di atas, memberikan pedoman kepada manusia. Jika menginginkan suatu hal maka kita harus berusaha keras untuk mencapainya. Hasil usaha berbanding lurus dengan gaya dan perpindahan yang ditempuh untuk melakukan suatu usaha. Perpindahan dalam Islam dapat kita samakan dengan berubahan kedudukan kita di hadapan Allah SWT. Apakah kita semakin menjauh dari Allah atau justru semakin mendekat. Semua itu tergantung kita sebagai hamba-Nya, melakukan usaha yang positif agar lebih dekat kepada Allah atau justru sebaliknya. Hal tersebut diperjelas oleh firman Allah dalam QS. Al-Laill ayat 4, bahwa usaha setiap orang itu berbeda-beda. Konsep Energi Energi dalam kehidupan sehari-hari merupakan kekuatan yang sering dimanfaatkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Ia merupakan sesuatu yang tidak dapat di ciptakan dan tidak dapat di musnahkan namun dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yan lain. Energi ada banyak sekali, seperti energi bahan bakar fosil, air, cahaya matahari, angin, nuklir, potensial, potensial gravitasi dan kinetik. Kali ini contoh yang akan diberikan mengenai energi kinetik. Energi kinetik yang tidak kita sadari, yaitu energi kinetik pada pergerakan gunung. Ini adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerakannya. Energi kinetik sebuah benda didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Gunung ternyata tidaklah diam seperti yang terlihat, melainkan bergerak seperti geraknya awan. Sebagaimana firman Allah menjelaskan dalam Quran Surah An-Naml ayat 88 yang artinya, “dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap diam di tempatnya, padahal dia berjalan seperti jalannya awan”. Konsep Energi Dalam Al-Qur’an Para ahli geologi menjelaskan, bahwa gunung yang bergerak artinya gunung tersebut memiliki kecepatan sehingga gunung tersebut memiliki energi kinetik pada dasar gunung. Di dasar gunung terdapat lempeng-lempeng yang dapat bergerak dan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut harus diantisipasi untuk meminimalisir korban, maka dibuatlah alat yang berfungsi sebagai pendeteksi gempa bumi yang disebut seismometer. Konsep energi pada contoh energi kinetik pada gunung membuat kita semakin bersyukur kepada Allah SWT. Allah menciptakan gunung yang lebih besar kekuatannya dari manusia ketika gunung tersebut bergerak. Allah menjelaskan dalam Quran Surah Al-Fussilat ayat 15 yang artinya “Adapun kaum Ad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda kekuatan Kami.” Konsep usaha dan energi merupakan sedikit pembelajaran sains dalam lingkup fisika yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam kegiatan beribadah kepada Allah. Energi yang positif dapat digunakan untuk melakukan gaya yang positif sehingga menghasilkan usaha yang positif. Usaha yang positif dapat membuat kita lebih dekat ke Allah dan lebih banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Penyunting Ahmed Zaranggi Ar Ridho
Pertaminaakan berubah dari BUMN yang menjual energi fosil menjadi energi baterai. BUMN: Pertamina akan Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik |
Terlepas dari keyakinan kita, apapun agama dan keyakinan anda, artikel ini memang layak untuk dibaca, karena ternyata ALLAH SWT – Tuhan sudah memberikan bocoran teknologi kelistrikannya kepada manusia beribu tahun yang lalu. Berikut artikelnya, selamat membaca dan berpikir….?!?!!!? “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”Al-Qur’an surat An Nur 35 Sekilas Tentang Listrik Di abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah generator / alternator, generator mengubah energi mekanis gerak menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik elektro magnetik sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik. Penemu Listrik dan Bola Lampu Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday lahir tahun 1791 M, yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday ditemukan tahun 1831 M. Berbicara tentang listrik tidak terlepas dengan bola lampu, berbicara tentang bola lampu tidak terlepas dari seorang ilmuwan yang bernama Thomas Alva Edison lahir tahun 1847 M yang telah berhasil menciptakan dan mengembangkan penggunaan listrik sebagai alat penerang. Meskipun Thomas Alva Edison dianggap sebagai penemu bola lampu namun beberapa tahun sebelumnya di Paris, lampu sudah digunakan sebagai alat penerangan. Begitupun jauh sebelum para ilmuwan tersebut berhasil dengan temuannya Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW telah menulis tentang Prinsip Dasar Listrik, yaitu dalam Surat An Nur ayat 35. Listrik Dalam Al-Qur’an Surat An Nur ayat 35 Al-Qur’an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun sejarah, ternyata Al-Qur’an juga berbicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini listrik seperti surat An Nur ayat 35, yang artinya “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara…” Analisa ayat Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, maka ketika lampu dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya. Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam kaca. Efek cahaya itu akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti sebuah bintang yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini menuliskan perumpamaan sebuah lampu. Lanjutan ayat “…yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya diatas cahaya,…” Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat “…yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat..”, apabila kita memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan barat, bukankah ini berarti utara dan selatan, sedangkan dalam teori kemagnetan utara dan selatan adalah kutub magnet, magnet elektromagnetik berguna sebagai pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrik. Dalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub yang berbeda dihubungkan akan menimbulkan percikan “…minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api…”. Menurut penulis, ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan, sesuai dengan kelanjutan ayat tersebut “…Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Penutup Tanpa mengesampingkan keilmuwan para penemu dan pencipta listrik dan bola lampu di atas, penulis berpendapat secara teori prinsip dasar listrik dan teori dasar tentang bola lampu telah ditulis dalam Al-Qur’an terlebih dahulu bila dibandingkan dengan temuan-temuan para ilmuwan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan mereka mengambil ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bahan referensi dalam menciptakan temuan mereka, mengingat Al-Qur’an telah diterjemahkan ke bahasa asing latin kira-kira tahun 1135 M, tahun 1647 M Alexander Ross menterjemahkan kedalam bahasa Inggris menterjemahkan dari bahasa Prancis dan tahun 1734 oleh George Sale, tahun 1812 terjemahan George Sale di terbitkan di London dalam edisi baru 2 jilid, disebutkan terjemahan George Sale tersebut bersumber dari bahasa Arab. Apalagi bila di bandingkan dengan tahun ayat ini diturunkan, ayat ini adalah ayat Madaniyah, Rasulullah hijrah tahun 1 H/ tahun 622 M, jauh sebelum para ilmuwan tersebut lahir. Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekhilafan dalam menafsirkan ayat di atas, yang agak berbeda dengan penafsiran ahli-ahli tafsir.
Ketikaposisi gravitasinya kecil, ini akan mempengaruhi temperatur dan tekanan, sehingga air akan berubah wujud menjadi es. #3. Rahasia Air Dalam Al-Qur’an : – Al-Qur’an mengelompokkan berdasarkan kejernihannya : 1. Al-Qur’an menyebut Al maa’ al muqthir (air hujan) : air yang membersihkan. 2.
– Ciri-ciri energi bisa didapatkan dalam berbagai hal salahsatunya kitabsuci umat islam. Al-Qur’an adalah teks suci bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia, dan berisi banyak referensi tentang energi. Ajarannya tentang energi dapat memberikan wawasan tentang kehidupan kita dan membantu kita memahami sifat alam semesta. Pada artikel ini, kita akan mengkaji 10 jenis dan ciri-ciri energi yang terdapat dalam Al-Qur’an. Melalui penjelajahan ini, kita akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana energi bekerja, ciri-cirinya, dan bagaimana hubungannya dengan iman kita. Mau Tahu Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran? Ciri-ciri energi – Secara umum, energi didefinisikan sebagai kekuatan atau daya yang dibutuhkan manusia untuk bekerja atau melakukan aktivitas. Namun, secara lebih universal, energi bersifat lebih luas lagi yang biasa disebut dengan istilah Bioenergi. Yaitu suatu daya intensitas yang menyusupi struktur-struktur anatomis dari semua benda tumbuhan, binatang, air, udara, manusia dan benda lainnya di alam semesta ini. Termasuk atmosfer yang ada di sekitarnya. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa energi bukan saja dimiliki oleh manusia saja, tapi juga dimiliki oleh seluruh benda ciptaan Tuhan. Suatu disebut Energi karena memiliki Ciri-ciri energi yang memiliki frekuensi, daya dan kekuatan untuk melakukan sesuatu dengan cara dan metode tertentu. Energi yang biasa dikaji dalam Ilmu Fisika, ternyata juga ada dalam perhatian ajaran agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya penjelasan mengenail jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran. Secara jelas, Alquran menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan berbagai macam energi secara lebih lengkap dan detail. Hal ini secara tidak langsung membuktikan teori tentang Bioenergi yang ada di alam semesta sebagai kekuatan ilahi. Lalu, apa sajakah jenis serta ciri energi di dalam Alquran? Baca juga 7 Cara Menyerap Energi Alam Semesta Berikut ini beberapa jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran yang sebaiknya Anda perhatikan. Dengan mengetahui berbagai macam energi di dalam kehidupan dan mengakuinya sebagai ciptaan Allah maka diharapkan Anda dapat semakin dapat memanfaatkan energi tersebut demi kemslahatan hidup Anda. Semoga bermanfaat. 1. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Panas Kalor “ … ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” QS. Al-Mu’min 72 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri-ciri energi panas atau kalor adalah dapat menjalar ke air sehingga dapat mengubah suhu air menjadi panas. 2. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Cahaya “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” QS. Asy-Syams 1 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri-ciri energi cahaya dimiliki oleh matahari. Baca juga 99 MANFAAT BIOENERGI Bag. 1 3. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Angin “Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” QS. Faathir 9 Ayat tersebut menjelaskan salah satu ciri energi angin adalah dapat menggerakan benda lain, salah satunya menggerakan awan. 4. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Bunyi “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” QS. Huud 67 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi bunyi dapat terdengar dari gelombang suara keras. Baca juga Kecerdasan Bioenergi Mencerminkan Ekspresi Kesadaran 5. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Air “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” QS. Az-Zumar 21 Ayat tersebut menjelaskan salah satu ciri energi air adalah memiliki manfaat untuk menumbuhkan tanam-tanaman. 6. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Kinetik “ … pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.” QS. Abasa 34 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi kenetik adalah dapat terlihat dari gerakan dan memiliki kecepatan, seperti “manusia lari dari saudaranya”. 7. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Mekanik “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” QS. Maryam 25 Ayat tersebut menjelaskan bahwa ciri energi mekanik dapat terlihat dari pangkal pohon kurma yang digoyang, lalu buah kurma tersebut akan jatuh ke bawah/permukaan tanah. Baca juga 18 Kelebihan Bioenergi Dibanding Energi Lainnya 8. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Potensial “Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.” QS. Al-A’raaf 107 Ayat tersebut menjelaskan bahwa energi potensial dimiliki oleh tongkat nabi Musa saat tongkat tersebut masih berada di tangan Nabi Musa. 9. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Kimia “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” QS. Quraisy 4 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi kimia dimiliki oleh makanan yang mampu menghilangkan rasa lapar di dalam perut tubuh. 10. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Radiasi “Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari sebelah Timur dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari itu.” QS. Al-Kahfi 90 Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu contoh energi radiasi adalah sinar matahari. Baca juga Formulasi Ilmu Bioenergi Demikian beberapa jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran yang perlu Anda ketahui. Energi yang diberikan oleh Allah tersebut bertujuan untuk bisa dimanfaatkan manusia dalam kehidupan keseharian. Jika Anda ingin memanfaatkan Bioenergi sebagai energi hidup yang ada di alam semesta untuk meningkatkan kualitas hidup maka sebaiknya Anda segera Pelatihan Quantum Bioenergi yang diadakan di Bioenergi Center. Di mana Anda akan dilatih untuk meningkatkan kekuatan energi positif dan membersihkan energi negatif yang ada di dalam diri Anda. Guna dimanfaatkan untuk kehidupan Anda, baik secara jasmani, rohani, mental, spiritual, emosional, sosial, dan ekonomi. Dengan begitu, setelah mengikuti pelatihan ini maka hidup Anda akan lebih berkualitas, lebih sehat, tenang, sukses, dan bahagia dunia maupun akhirat. Baca juga Manfaat Bioenergi Adjustment Untuk Seluruh Keluarga Anda DidalamAl quran terdapat penjelasan tentang listrik
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Hampir semua fasilitas yang ada telah menggunakan listrik sebagai sumber energi utama. Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia di seluruh alam ternyata tidak hanya mengatur dan membicarakan tentang ibadah, kehidupan, ataupun sejarah saja. Al-Quran juga membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Al-Quran pembahasan tentang teknologi kelistrikan telah termaktub dalam surat An-Nur ayat 35, “….Allah adalah pemberi cahaya kepada langit dan bumi….”. Perumpamaan cahaya Allah SWT adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang didalamnya terdapat pelita atau lampu yang sangat besar. Pelita tersebut terdapat di dalam kaca, dan kaca itu bagaikan bintang yang seperti mutiara, yang pada masa sekarang dikenal sebagai lampu. Lampu tentunya tidak begitu saja dapat menyala; dibutuhkan sebuah energi yang dapat menyalakan lampu, dan energi tersebut adalah listrik. Masih dalam ayat yang sama, “…. Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya yaitu pohon zaitun yang tidak tumbuh disebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api, cahaya diatas cahaya….” Perumpamaan hal yang tidak tumbuh di timur dan barat adalah, jika memperhatikan arah mata angin, maka lawan dari timur dan barat adalah utara dan selatan. Di daerah itu terdapat kutub-kutub magnet yang kemudian dikenal sebagai gaya elektromagnetik yang berguna untuk menginduksi listrik untuk menghasilkan energi listrik. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ternyata segala bentuk kemajuan peradaban yang sekarang kita miliki ini adalah bersumber dari Al-Quran. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersifat Mutasyabihat selanjutnya harus dikaji dengan lebih mendalam untuk didapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang mungkin belum kita ketahui. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak mempelajari dan mendalami Al-Quran. sumberMurtono, 2008. Konsep Cahaya dalam Alqur’an dan Sains. Karunia, Vol. 4, 147-158
Allahswt. dalam ayat ini menegaskan secara eksplisit bahwa manusia itu diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Ar-Raghib Al-Asfahani, seorang pakar bahasa Al Quran menyebutkan bahwa kata 'taqwiim' pada ayat ini merupakan isarat tentang keistimewaan manusia dibanding binatang, yaitu dengan

Jangan heran kalau ada yang menayakan ayat Alquran tentang listrik. Secara kata, memang tak akan ditemukan istilah Bahasa Arab yang artinya listrik dalam Al Quran. Namun unsur-unsur yang memang mengandung listrik, sudah termasktub dalam Al Quran, semisal kata petir, cahaya, kilat, halilintar dan sebagainya. Listrik merupakan rangkaian fenomena fisik yang berkaitan dengan keberadaan dan aliran muatan listrik. Listrik menyebabkan berbagai macam efek seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik, dan arus listrik. Kehadiran listrik juga dapat menghasilkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio. Pada artikel kali ini kita akan membahas ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan kelistrikan, seperti cahaya, petir, petir, guntur, petir dan awan. Inilah beberapa ayat Al Quran yang dimaksud menurut Al-Baqarah 19 atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena mendengar suara petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. Al-Baqarah 20 Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Al-Baqarah 55 Dan ingatlah, ketika kamu berkata "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". Al-Baqarah 164 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan. An-Nuur 35 اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Penjelasan An-Nuur 35 Penjelasan ayat di atas menurut Allah mengibaratkan "cahaya"-Nya dengan sesuatu yang tidak sama dengan cahaya yang diketahui pada saat ayat ini diturunkan. Dapat diilustrasikan bahwa lampu ini seperti sebuah yang tidak transparan yang didalamnya terdapat lampu, yang mana lampu ini berada di dalam kaca. Hal ini menandakan bahwa ceruknya terbuat dari kaca, yang membuat tampilan kaca ini seperti bintang yang terang di langit. Lampu itu sendiri digambarkan menyala oleh minyak yang berasal dari pohon yang diberkati, yaitu pohon zaitun, yang minyaknya mampu menerangi meskipun tidak tersentuh api. Bagaimana menurut kita, di masa sekarang jika kita mendengar ada lubang, cekungan, ceruk dari kaca yang tidak ada celahnya yang di dalamnya ada cahaya yang menyalakan lampu tidak menggunakan api seperti lampu lampion yang digunakan di masa lalu. Dan kecerahan cahaya itu membuat "kaca" seperti bintang yang cemerlang? Tentu jawabannya adalah salah satu penemuan terbesar dalam sejarah manusia yaitu penemuan lampu listrik. Abad ke-19 adalah abad dimana ilmu kelistrikan berkembang pesat. Dimulai dengan ditemukannya baterai oleh Alessandro Volta, hingga akhirnya penemuan bola lampu listrik pertama oleh Thomas Alfa Edison. Bohlam ini bersinar dengan memanaskan pelat filamen ke suhu tinggi dan akhirnya bersinar. Pemanasan ini dilakukan dengan menggunakan arus listrik melalui kabel yang dihubungkan ke lampu. Lampu tidak menggunakan minyak dan api, tetapi menggunakan filamen dan listrik sebagai pengganti minyak dan api, dimana filamen ketika diberi energi dapat berpijar. Listrik ini sendiri dibentuk oleh sumber lain yaitu baterai atau sumber listrik lainnya. Dikatakan bahwa pelita itu dinyalakan dari minyak pohon zaitun khusus. Mengapa Tuhan membandingkannya dengan pohon zaitun? Karena pada zaman dahulu, khususnya di Arabia dan Mediterania, minyak zaitun digunakan sebagai bahan bakar pelita. Namun lebih jauh Allah menyatakan bahwa pohon zaitun sebagai sumber "minyak" ini bukanlah pohon zaitun biasa, melainkan pohon khusus yang mampu menghasilkan minyak yang mampu menyala tanpa api. Seperti kilat, lonjakan itu sendiri mampu memberikan cahaya terang, tapi tidak lama. Untuk membuat listrik memberikan cahaya yang panjang, maka diperlukan media lain yaitu filament, dimana listrik disini berfungsi untuk memanaskan filament sehingga akhirnya filament tersebut bersinar. "Minyak" di sini dikatakan sebagai "bukan timur maupun barat". Beberapa penafsir mengatakan bahwa maksudnya menunjukkan bahwa pohon zaitun di sini adalah pohon yang tidak biasa, pohon khusus yang tidak tumbuh di timur atau di barat. Hal ini menandakan bahwa pohon tersebut bukanlah pohon zaitun secara fisik, melainkan sebagai suatu bentuk sumber energi yang akan menghasilkan “minyak” yang merupakan simbol dari energi itu sendiri. Listrik sendiri yang merupakan salah satu bentuk energi yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif sering dikaitkan dengan magnet yang memiliki kutub utara dan selatan. Bukan timur dan bukan barat. Dan energi listrik hampir menyala seperti kilat, dan akan terus menyala jika disalurkan ke media lain yaitu filamen yang akan berpijar bila dipanaskan dengan energi listrik yang berubah menjadi energi panas, yang dalam ayat ini dilambangkan dengan “minyak”, menggunakan sebuah istilah metafora yang dapat diterima pada saat ayat ini diturunkan dan tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang akan membuktikannya di kemudian hari. Lebih lanjut, perlu dicatat bahwa "bukan timur maupun barat" juga dapat diartikan sebagai "tidak memiliki tempat untuk berdiri dan tidak memiliki tempat untuk tenggelam" dalam kaitannya dengan "lampu". Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa "pohon zaitun" sebagai sumber energi menghasilkan "sesuatu" yang dapat memberi cahaya, tetapi "sesuatu" itu tidak muncul atau terbenam. Tentu saja listrik sebagai salah satu bentuk energi sebagaimana dijelaskan dalam hukum kekekalan energi, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat diubah dari dan ke bentuk energi lain. Dalam kaitannya dengan lampu, listrik diubah menjadi energi panas sehingga mampu memanaskan filamen yang mengubah energi panas menjadi energi cahaya. Menurut teori "relativitas umum", kekekalan energi ini relatif dan sebenarnya tidak dapat diubah karena kurva umum "manifold" uang waktu yang tidak memiliki simetri untuk penerjemahan atau rotasi. Dari sudut pandang religius, tentunya segala bentuk energi pada awalnya diciptakan oleh Allah dan dapat dimusnahkan jika Allah menghendaki. Oleh karena itu dalam menyebutkan energi yang dihasilkan oleh "sumber energi" atau "pohon zaitun khusus" menggunakan istilah "bukan timur maupun barat", yang artinya semula diciptakan, dan suatu saat dapat dimusnahkan, tetapi di tengah dari proses tersebut, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan oleh manusia, tetapi dapat diubah dari dan ke bentuk energi An-Nuur 43 Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara bagian-bagiannya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran-butiran es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Fushshilat 13 Jika mereka berpaling maka katakanlah "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud." Fushshilat 17 Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta kesesatan daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. An-Nisaa’ 153 Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan mereka dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. Adz-Dzaariyaat 44 Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya. Ar-Ra’d 12 Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Ar-Ra’d 13 Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. Ar-Ruum 24 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. Ar-Ruum 48 Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Faathir 9 Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. Al-A’raaf 57 Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dengan demikian, Al Quran tidak hanya berkutat masalah agama, tetapi juga menjelaskan ilmu pengetahuan yang mencantumkan ayat al-qur'an yang berhubungan dengan energi atau muatan listrik atau prinsip dasar listrik, magnet, energi dan lainnya.

Abdullah bin Mas'ud merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki suara merdu saat melantunkan ayat suci Alquran. Dia orang keenam yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad mengawali dakwah di Mekah. Rasulullah sangat terkesan dengannya. Suatu ketika, Rasulullah berwasiat kepada para sahabat agar meneladani Abdullah TafsirQS. Al-Baqarah Ayat 22 Tafsir Ringkas Kemenag. Sesungguhnya Dialah yang dengan kekuasaan-Nya menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu sehingga layak dan nyaman untuk dihuni, dan menjadikan di atas kamu langit dan benda-benda yang ada padanya sebagai atap, atau sebagai bangunan yang cermat, indah, dan kukuh.Dan Dialah yang menurunkan sebagian
manufakturdan konversi energi); PP2 Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, atau tenaga listrik dalam mengendalikan mesin dengan memanfaatkan daya listrik, sistem kendali atau sistem ayat-ayat al-Quran. (1) Tatap muka 11 XI Praktik membaca kutipan penggalan ayat-ayat al-Quran. (2)
AlQur'an Surat Al-Baqarah: 22, (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
BahasaAl-Quran Sesungguhnya Kami menurunkan kitab itu sebagai Quran yang dibaca dengan bahasa Arab, supaya kamu (menggunakan akal untuk) memahaminya. ANGKA 19 DALAM QS AT-TAUBAH AYAT 128 dan 129. Nov 1st. AL-QUR'AN DAN TEOREMA ANGKA 19. Nov 1st. 1.000 TAHUN DAN 50.000 TAHUN. LISTRIK, KEKALAN ENERGI DAN SPEKRUM CAHAYA. Nov 1st .